Senin, 07 Mei 2012

AYO! JADI GURU PLUS-PLUS

Teman, apa yang kalian pikirkan sebagai mahasiswa pendidikan untuk 5 tahun kedepannya? Sebagian kecil dari kalian mungkin belum tahu akan kemana arah hidupnya, namun sebagian yang lain telah menentukan mau dibawa kemana hidup mereka. Orang yang menyadari posisinya sebagai mahasiswa pendidikan, dalam hatinya akan timbul kesadaran jikalau suatu saat ia akan menjadi guru. Pertanyaannya, seperti apakah kita saat menjadi guru nanti? Dan apa yang akan kita lakukan sebagai guru?
Dunia pendidikan tak pernah ketinggalan dari yang namanya guru. Profesi guru yang begitu mulia membuat guru mendapat julukan “pahlawan tanpa tanda jasa”.  Sebagai seorang pendidik, tanggung jawab guru begitu besar. Peran sertanya dalam sekolah maupun masyarakat selalu dinanti-nanti.
Seiring berjalannya waktu, profesi guru kini dipandang tidak semulia dahulu. Profesi guru dianggap sebagai  pekerjaan yang biasa saja. Guru kalah pamor dari dokter, notaris, arsitek, maupun pekerjaan lain yang mendapat gaji lebih banyak dari seorang guru.  Permasalahan tersebut membuat generasi muda masa kini kurang minatnya untuk menjadi seorang guru.
Permasalahan yang kini nyata terlihat adalah banyaknya guru yang tidak menjalankan profesinya dengan baik. Guru dituntut bertanggung jawab dan berperan serta di sekolah maupun masyarakat, namun, guru saat ini lebih banyak berperan di sekolah daripada di masyarakat. Buruknya lagi, masih terdapat guru yang kurang berperan di sekolah. Mereka hanya mengajar namun tidak mendidik.
Problematika- problematika itu membuat pentingnya seorang guru yang plus-plus. Plus dalam mendidik dan mengajar dan plus dalam peran sertanya di masyarakat.  Peran serta guru di sekolah bisa disebut dengan 3M yaitu  Mendidik, Mengajar, dan Melatih. Tiga komponen itu yang dapat menjadi dasar awal guru untuk menjalankan profesinya di sekolah.  kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang guru yaitu, kempetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Kompetensi sosial inilah yang dapat membantu guru untuk berperan di masyarakat.
Mengingat tanggung jawab guru yang begitu besar, harus disadari pula bahwa guru juga memegang tanggung jawab di sekolah untuk membawa anak didik menuju arah pendidikan yang lebih baik., meningkatkan kualitas mereka, dan membina mereka agar menjadi pribadi yang sesuai dengan harapan masyarakat. Bersangkutan dengan anak didik maka akan terhubung juga dengan cara pembelajaran di kelas. Pembelajaran di kelas ini, yang akan menjadi salah satu penentuan apakah guru itu plus-plus atau biasa saja. Mengapa bisa menentukan? Karena siswa yang akan menilai guru secara langsung, dan cara pembelajaran di kelas akan berdampak langsung pada siswa.
Salah satu cara guru plus-plus dalam metode mendidik adalah menggunakan joyful learning. Pembelajaran yang menyenangkan atau joyful learning yaitu menicptakan pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak didik menjadi betah di kelas karena pembelajaran yang dijalani menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran yang membuat anak didik tidak takut salah, ditertawakan, diremehkan, tertekan, sebaliknya anak didik berani berbuat dan mencoba, bertanya, mengemukakan pendapat/gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain. Pembelajaran yang menyenangkan merupakan solusi jitu untuk mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara seimbang, caranya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang relaks (tidak tegang), lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, mengaitkan materi ajar dengan kehidupan mereka, dan belajar dengan balutan humor, puisi, lagu, maupun teka-teki.
Demikianlah beberapa uraian untuk menyadarkan kita betapa pentingnya seorang guru. Dunia pendidikan tidak pernah berhenti untuk membutuhkan seorang guru, oleh karena itu ayo kita siapkan diri kita menjadi guru plus-plus yang bermanfaat bagi anak didik kita dan masyarakat. Menjadi guru yang plus mengajarnya, plus ilmunya dan plus strateginya.(EDS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar