Minggu, 24 Juni
2012, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi melakukan kunjungan ke Panti
Asuhan Sayap Ibu. Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka melaksanakan
proker HMKM yaitu bakti sosial. Anggota Hima yang mengikuti agenda tersebut ada
24 orang. Sebanyak 25 anak ikut bermain bersama kami.
Ketika sampai
disana kami disambut senyum tulus nan indah. Anak-anak itu begitu polos dan
lugu. Senyumnya belum tercemari oleh
noda kepalsuan. Hal yang kami lakukan adalah bernyanyi bersama, menyanyikan
lagu D’Masive “jangan menyerah,” lagu wali “cari jodoh” dan mereka sangat antusias
untuk mengikutinya. Bagi kami kebersamaan kami di Panti meskipun hanya sebentar
telah memberikan begitu banyak arti. Tawa mereka begitu indah bahkan
mengalahkan teriknya mentari disiang hari. Sang rembulanpun menyembunyikan
kecantikannya karena tawa itu telah menjadi berlian di gumpalan awan kelabu.
Mereka tetap bersyukur dan mereka tidak pernah menyalahkan keadaan. Selain
bernyanyi bersama, kami juga mengajak adik-adik disana untuk menggambar. Seorang
anak yang aku temui disana bernama Rani, ia kini duduk di kelas 2 SMP. Ia
begitu lugu menjawab semua pertanyaanku dan dalam waktu sebentar aku dapat
merasakan kebaikan hatinya. Hal yang membuat kami kagum adalah rasa optimisnya
untuk meraih mimpi, ia memiliki cita-cita untuk menjadi guru agama islam. Ia
selalu bersemangat untuk pergi Sekolah. Anak lain yang aku temui disana bernama
Feri. Ia anak yang rajin, ketika kami menggambar bersama ia membuang rautan
pensil di dalam kantong plastik. kami
terdiam melihat tingkahnya sejenak, hanya serbuk rautan pensil saja ia buang di
kantong plastik. Melihat hal tersebut, aku yakin bahwa anak-anak itu meskipun
memiliki kekurangan namun mereka memiliki sejuta kelebihan. Ada kekuatan besar
dalam diri mereka yang akan membuat mereka menjadi orang sukses kelak dan dapat
menggenggam mimpi mereka yang tinggi.
Pengalaman yang
kami dapatkan disana tak akan terlupa. Pengalaman itu akan menjadi mozaik indah
yang kan memberi warna dan selalu
tersimpan di hati. Senyum dan tawa itu telah mengajarkan kami akan makna
ketulusan dan rasa syukur. Biarlah semua itu kan menjadi suatu kenangan manis,
bersama keluarga di Hima Sosiologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar