Minggu,
15 September 2013, keluarga besar Hima Dilogi dan mahasiswa baru 2013,
melakukan eksplorasi ke daerah Turi,
tepatnya di Dusun Kemirikebo Turi. Seluruh panitia dan peserta kumpul di Hima
Dilogi. Pemberangkatan sekitar pukul 8.00 WIB.
Acara
di buka dengan sambutan perwakilan dari Kelompok Petani Peternak (KPP)
Pangestu, bapak Paiji. Setelah sambutan, penyampaian materi dari pihak KPP
Pangestu oleh bapak Paiji dan rekannya. Menurut bapak Paiji, awalnya warga
dusun Kemirikebo adalah peternak sapi, tetapi sesudah mengetahui beternak
kambing Peranakan Etawa (PE) lebih menguntungkan, maka mereka beralih menjadi
peternak kambing PE. Kambing PE merupakan hasil dari peranakan kambing ettawa
dengan kambing dari Indonesia. Kambing ettawa berasal dari India, di bawa pada
masa penjajahan Belanda pada tahun 1920. Kini sudah 900 ekor kambing yang di
kelola warga. Setiap warga memiliki kambing sendiri, tetapi di pelihara pada
satu tempat, supaya sanitasi kandang tetap terjaga. Keuntungan ternak kambing PE
dibandingkan kambing yang lain adalah dagingnya banyak, kotoran kambing untuk
pupuk, dan susu yang dihasilkan jauh lebih banyak. Sejak warga menjadi peternak
kambing PE, pendapatan mereka menjadi lebih meningkat. Saat ini sudah banyak
inovasi yang dilakukan warga terkait pengelolaan susu kambing PE. Diantaranya
ada kerupuk susu, es krim susu, sabun berbahan dasar susu, dan susu murni
dengan berbagai rasa, yaitu strawberry, coklat, jahe, dan lainnya.
Setelah
mendapatkan penjelasan dari perwakilan KPP Pangestu, acara di lanjutkan dengan
ISHOMA. Pukul 13.00 WIB, semua peserta
pergi ke tempat perternakan kambing. Panitia dan pesrta di bagi menjadi 10
kelompok, di mana masing-masing kelompok di pandu oleh beberapa orang dari KPP
Pangestu. Tempat perternakan luas, bersih dan tertata, sehingga sanitasi sudah
sangat baik. Setiap kambing di pelihara dan di rawat dengan sebaik mungkin.
Seluruh kambing memiliki nama sendiri-sendiri, agar nantinya tidak ada kambing
yang di kawinkan dengan sedarah atau satu keturunan. Jika hal itu terjadi,
dapat merusak keturunan berikutnya. Setiap minggu kambing-kambing tersebut
harus di mandikan, supaya bersih dan bulu-bulunya terawat. Acara selesai pukul
15.00 WIB yang di tutup dengan pemberian kenang-kenangan dari Hima Dilogi
kepada KPP Pangestu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar