Rabu, 11 April 2018


Potret Mahasiswa Berprestasi
Adhis Thesa seorang mahasiswi kelahiran Pinrang, 5 September 1998 dengan berbagai prestasi membanggakan. Gadis yang pernah bermimpi menjadi seorang dokter ini memiliki berbagai prestasi terutama dibidang kepenulisan dan bidang non akademik diantaranya:  Juara I lomba puisi, menjadi Duta Parlemen Remaja Sulawesi Selatan, Juara I dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan, Juara II dalam peringatan Hari Tata Ruang. Juara III dalam lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) ke-47 yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dimana tulisan tersebut membawanya mengikuti ajang bergengsi kelas internasional yaitu Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) pada Mei 2016 lalu di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Selain itu, ketika menjadi mahasiswi ia berhasil meraih Juara I Idea Consep Paper (ICP) TEKNOLOGI, Juara I Lomba Esai Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh LIPI, Juara III dalam Lomba Esai Agraria Tingkat Nasional 2017 dalam rangka memperingati Dies Natalis Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional (STPN) ke-54 dan Hari Agraria serta Tata Ruang yang diselenggarakan atas kerjasama Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional dan Badan Pertahanan Nasional,dimana ia juga berhasil menjadi The Best Performance.
       Gadis yang akrab dipanggil Adhis ini mulai mengenal dunia kepenulisan sejak duduk di bangku SMA ketika ia bergabung dalam organisasi Karya Ilmiah Remaja (KIR). Selama mengikuti organisasi ini, ia pernah menjabat sebagai ketua di tahun kedua. Menulis baginya tidak lagi menjadi hobi, namun menjadi sebuah kebiasaan yang terus diasahnya setiap hari. Bahkan ia merasa ada sesuatu yang hilang ketika tidak menulis. Dalam proses belajar dibidang kepenulisan ini ia pernah mendapat cemoohan tentang tulisannya yang dikatakan sebatas sampah, berbagai kegagalan dalam perlombaan, tugas-tugas sekolahnya terbengkalai dan bahkan ia pernah dikeluarkan dari kelas sewaktu SMA karena seorang guru tersinggung dengan sikap Adhis yang terlalu mementingkan lomba kepenulisannya.
Berbagai cemoohan dan kegagalan yang dialami Adhis menjadi motivasi tersendiri baginya untuk terus menulis dan berprestasi. Selain itu, motivasi mengikuti berbagai perlombaan semasa SMA adalah keinginannya untuk eksis, menjadi juara, dan berprestasi dibidang non akademik. Dari menulis ia juga pernah mendapat hadiah laptop, kesempatan ke luar negeri tanpa biaya sendiri, dan pengalaman berharga yang dapat ia bagi dengan orang-orang disekitarnya sehingga motivasi untuk berprestasi Adhis bertambah. Dorongan dari berbagai pihak serta seorang profesor muda yang menginspirasinya membuat Adhis ingin terus berprestasi dan ia berharap agar suatu hari dapat menjadi professor di usia muda.
Pencapaian terbesar Adhis adalah ketika ia berhasil mengikuti perlombaan di Amerika Serikat pada Mei 2016. Namun perlombaan ini membuat ia harus mengubur mimpi untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan kedokteran salah satu perguruan tinggi karena keterlambatan mendaftar. Ia yang memiliki latar belakang jurusan  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saat SMA, juga mendaftar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia sesuai jurusannya namun belum diterima.  Akhirnya ia mendaftar jurusan Pendidikan Sosiologi di Universitas Negeri Yogyakarta melalui jalur prestasi. Ia memilih jurusan Pendidikan Sosiologi karena beberapa tema penelitiannya terkait dengan bidang Sosiologi Antropologi. Menurutnya jurusan ini merupakan bidang yang paling berpotensi dalam mengikuti berbagai perlombaan dibidang penelitian. “Ambillah tugas-tugas kalian untuk diikutkan lomba, ambillah kesempatan itu. Kalau mengerjakan tugas jangan setengah-setengah,” kata Adhis ketika ditanya tentang tips menjadi mahasiswa berprestasi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar