Potret Mahasiswa Berprestasi
Adhis Thesa
seorang mahasiswi kelahiran Pinrang, 5 September 1998 dengan berbagai prestasi
membanggakan. Gadis yang pernah bermimpi menjadi seorang dokter ini memiliki
berbagai prestasi terutama dibidang kepenulisan dan bidang non akademik
diantaranya: Juara I lomba puisi,
menjadi Duta Parlemen Remaja Sulawesi Selatan, Juara I dalam peringatan Hari
Kesehatan Nasional yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan, Juara II dalam
peringatan Hari Tata Ruang. Juara III dalam lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR)
ke-47 yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dimana
tulisan tersebut membawanya mengikuti ajang bergengsi kelas internasional yaitu
Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) pada Mei
2016 lalu di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Selain itu, ketika menjadi
mahasiswi ia berhasil meraih Juara I Idea Consep Paper (ICP) TEKNOLOGI,
Juara I Lomba Esai Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh LIPI, Juara III
dalam Lomba Esai Agraria Tingkat Nasional 2017 dalam rangka memperingati Dies
Natalis Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional (STPN) ke-54 dan Hari Agraria serta
Tata Ruang yang diselenggarakan atas kerjasama Sekolah Tinggi Pertahanan
Nasional dan Badan Pertahanan Nasional,dimana ia juga berhasil menjadi The
Best Performance.
Gadis yang akrab
dipanggil Adhis ini mulai mengenal dunia kepenulisan sejak duduk di bangku SMA
ketika ia bergabung dalam organisasi Karya Ilmiah Remaja (KIR). Selama
mengikuti organisasi ini, ia pernah menjabat sebagai ketua di tahun kedua.
Menulis baginya tidak lagi menjadi hobi, namun menjadi sebuah kebiasaan yang
terus diasahnya setiap hari. Bahkan ia merasa ada sesuatu yang hilang ketika
tidak menulis. Dalam proses belajar dibidang kepenulisan ini ia pernah mendapat
cemoohan tentang tulisannya yang dikatakan sebatas sampah, berbagai kegagalan
dalam perlombaan, tugas-tugas sekolahnya terbengkalai dan bahkan ia pernah
dikeluarkan dari kelas sewaktu SMA karena seorang guru tersinggung dengan sikap
Adhis yang terlalu mementingkan lomba kepenulisannya.
Berbagai
cemoohan dan kegagalan yang dialami Adhis menjadi motivasi tersendiri baginya
untuk terus menulis dan berprestasi. Selain itu, motivasi mengikuti berbagai
perlombaan semasa SMA adalah keinginannya untuk eksis, menjadi juara, dan
berprestasi dibidang non akademik. Dari menulis ia juga pernah mendapat hadiah
laptop, kesempatan ke luar negeri tanpa biaya sendiri, dan pengalaman berharga
yang dapat ia bagi dengan orang-orang disekitarnya sehingga motivasi untuk
berprestasi Adhis bertambah. Dorongan dari berbagai pihak serta seorang
profesor muda yang menginspirasinya membuat Adhis ingin terus berprestasi dan
ia berharap agar suatu hari dapat menjadi professor di usia muda.
Pencapaian terbesar Adhis adalah
ketika ia berhasil mengikuti perlombaan di Amerika Serikat pada Mei 2016. Namun
perlombaan ini membuat ia harus mengubur mimpi untuk melanjutkan pendidikannya
di jurusan kedokteran salah satu perguruan tinggi karena keterlambatan
mendaftar. Ia yang memiliki latar belakang jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saat SMA, juga
mendaftar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia sesuai
jurusannya namun belum diterima.
Akhirnya ia mendaftar jurusan Pendidikan Sosiologi di Universitas Negeri
Yogyakarta melalui jalur prestasi. Ia memilih jurusan Pendidikan Sosiologi
karena beberapa tema penelitiannya terkait dengan bidang Sosiologi Antropologi.
Menurutnya jurusan ini merupakan bidang yang paling berpotensi dalam mengikuti
berbagai perlombaan dibidang penelitian. “Ambillah tugas-tugas kalian untuk
diikutkan lomba, ambillah kesempatan itu. Kalau mengerjakan tugas jangan
setengah-setengah,” kata Adhis ketika ditanya tentang tips menjadi mahasiswa
berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar