Selasa, 26 Juni 2018


Diskusi Bersama Sosiologi : “Guru Mengajar, Dihajar atau Menghajar?”
Oleh: Rahayu Dwi Wahyati






         Yogyakarta—Diskusi Bersama Sosiologi (Dubes) telah dilaksanakan pada Rabu, 4 April 2018 di Ruang Musik Pusat Kegiatan Mahasiswa FIS UNY pukul 15.30- 17.30 WIB. Diskusi ini mengambil tema pendidikan berkenaan dengan peran dan fungsi guru. Diskusi ini dibersamai oleh Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi FIS UNY Bapak Grendi Hendrastomo, MA sebagai pemantik dan Nur Cahyana Eko Saputra sebagai moderator.
        Sesi pertama merupakan sesi penyampaian materi oleh pemantik. “Guru punya peran yang sangat vital untuk mendidik, alasan guru menghajar siswanya adalah karena siswa tidak menghargai gurunya. Menghajar atau dihajar sebenarnya bukan pilihan, namun sebagai pendidik seharusnya mampu mengetahui karakteristik peserta didik”—ujar Bapak Grendi. Penyampaian materi ini sontak menimbulkan banyak pertanyaan para peserta diskusi. Mengapa terdapat permasalahan “Guru mengajar, dihajar atau menghajar?”. Berbagai pendapatpun muncul dari peserta diskusi. “menjadi pendidik tidak hanya mengajarkan kognitif, menjadi seorang guru tidak boleh takut. Guru tidak boleh lelah dalam belajar dan guru juga harus menjalin hubungan yang terus menerus dengan peserta didiknya di sekolah. Guru bisa memberi hukuman tetapi dengan catatan sebuah hukuman yang mendidik, misalnya dengan membuat suatu aturan yang kemudian disepakati oleh guru dan juga siswa, saat ada siswa yang tidak mengerjakan PR, maka hukuman yang diberikan berupa hukuman personal, selain itu sebenarnya guru bisa demokratis dan juga otoriter ”—ujar Retno salah satu peserta diskusi. Jawaban ini membuka jalan peserta diskusi lain untuk angkat bicara. “di Papua guru masih ada yang memukul siswa karena siswanya nakal. Sebenernya perlakuan seperti itu muncul karena ada perbedaan letak geografisnya sendiri yang masih memiliki tradisi kuat. Di Papua kemampuan siswa diukur dari daerah mana ia tinggal yaitu di desa atau di kota. Guru sebenarnya memukul siswa hanya untuk mempertegas peserta didik yang tidak mengerjakan tugas misalnya ”—tanggap Dency.
        Berdasarkan beberapa tanggapan dari peserta Dubes, intinya adalah “ketika kita sudah meniatkan diri untuk menjadi seorang guru maka kita tidak hanya bisa mengajar tapi juga mendidik. Menjadi guru yang ok harus dimulai dari diri anda. Jika anda ingin peserta didik yang ok terapkan dulu pada diri anda”- tutup Bapak Grendi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar