Mungkinkah Nanti Sekolah Hanya Sebuah Mitos?
Dewasa
ini, sekolah berkembang menjadi lebih modern,
didukung oleh teknologi yang semakin modern
pula. Perkembangan yang semakin maju menuntut pemikiran siswa yang semakin
kritis, aktif dan kreatif serta inovatif. “Teknologi dapat memudahkan guru
dalam mencari sumber-sumber pembelajaran, siswa juga dapat lebih mudah dalam
mengakses berbagai sumber pengetahuan” ucap Bu Nur (9/05/18) . Penggunaan internet
sudah banyak digunakan bahkan hampir seluruh sekolah di Indonesia pasti pernah
merasakan dampak dari globalisasi berupa teknologi dan internet. Didukung oleh
sistem kurikulum 2013 (K13), sekolah dituntut untuk menggunakan teknologi dan
internet dalam proses pembelajarannya. Hal ini menyebabkan tidak hanya siswa
yang bisa dan aktif dalam penggunaan teknologi khususnya internet untuk mencari
sebuah pengetahuan namun, guru sebagai pendidik dan pengajar juga diwajibkan
untuk dapat menguasai penggunaan teknologi bahkan menerapkannya dalam proses
belajar dan mengajar di sekolah. Penerapan teknologi oleh guru dalam proses KMB
(Kegiatan Belajar Mengajar) dapat berupa pemberian tugas dan pengajaran
menggunakan media digital seperti proyektor.
Ibu
Nur mengatakan bahwa dalam pemberian tugas dan proses pembelajaran yang ia
lakukan di MAN 1 Yogyakarta sudah menggunakan teknologi dan internet dalam
pembelajarannya seperti memberikan tugas kepada siswa agar mencari sebuah
gambar melalui inetrnet lalu di buat power
point, selanjutnya siswa dapat menjelaskan apa yang mereka tahu tentang
gambar tersebut di depan kelas. Hal ini dapat membuat pengetahuan siswa lebih
luas dan kritis serta kreatif sesuai apa yang ada di pikiran mereka lalu melatih
keberanian siswa dalam menyampaikan pemikirannya di depan umum. Karakter siswa
dapat dibentuk melalui proses ini.
Meskipun teknologi sudah diterapkan dalam
proses pembelajaran namun, akan tetap ada hambatan dalam penggunaan teknologi
di sekolah baik dari siswa maupun guru itu sendiri. Tidak semua siswa memiliki
teknologi yang lengkap seperti laptop, handphone, ataupun wifi sebagai penunjang pembelajaran yang modern meskipun sekolah
telah memberikan fasilitas yang baik namun, siswa akan kesulitan mengakses
tugas dari guru apabila menggunakan internet apalagi ada beberapa siswa yang
berada di pondok dimana akses untuk penggunaan teknologi sangat terbatas. Sedangkan
untuk guru, hambatan yang dihadapi adalah susah untuk mengikuti perkembangan
teknologi yang semakin pesat, khusunya guru yang sudah senior.
Dengan
adanya teknologi yang semakin maju guru dapat memberi tugas melalui internet
bahkan pengajaran pun dapat dilakukan melalui internet tanpa harus bertemu
langsung dengan siswa. Namun, hal ini ditakutkan dapat membuat sekolah hanya
sebuah formalitas atau lembaga mitos ke depannya. Menurut KBBI, mitos merupakan
sesuatu yang memiliki arti yang mendalam dan diungkapkan secara gaib atau lebih
tepatnya mengada-ada. Menurut narasumber, sekolah tidak boleh menjadi sebuah
mitos meskipun teknologi banyak menyebabkan dampak positif dan kemudahan dalam
proses KMB bukan berarti teknologi dapat mengendalikan manusia, namun manusia
yang harus menguasai teknologi dan mengendalikannya. Pembelajaran dapat di
akses melalui internet bahkan internet terkadang lebih tahu dari seorang guru
namun, pengajaran akhlak, nilai, dan karakter tak dapat diajarkan hanya melalui
media teknologi internet. Melainkan harus ada peran guru secara langsung. Jadi,
peran dari sekolah sebagai wadah pendidikan tidak boleh dikatakan hanya sebuah
mitos nantinya. “Teknologi mungkin sudah maju,,, namun bukan berarti
teknologi dapat mengendalikan pembuatnya (manusia)”. (AL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar