Pendidikan
Dalam Genggaman Millenial
Beberapa
waktu yang lalu, Divisi Pers dan Jurnalistik Hima Dilogi UNY berkesempatan
untuk berbincang dengan orang nomor satu di UNY, Bapak Sutrisna Wibawa alias
sang rektor kekinian yang konon begitu lekat dengan teknologi ‘zaman now’,
layaknya anak-anak muda sekarang beliau juga aktif di dalam bersosial media, dalam akun
instagramnya beliau seringkali membagikan postingan-postingan terkait
pendidikan itu sendiri namun dengan cara yang digemari anak muda. Dalam pertemuan
singkat itu banyak hal yang kami diskusikan, hingga pada suatu waktu akhirnya
bermuaralah kami pada satu perbincangan yang begitu seru yakni mengenai
pendidikan di era millennial. Dalam hemat beliau, pendidikan
di era millennial adalah salah satu bentuk konsekuensi logis dari adanya
perkembangan IPTEK di Indonesia. Hal ini adalah sebuah keniscayaan yang tidak
dapat kita hindari, dan guru serta institusi pendidikan menjadi pihak penting
yang memiliki peran besar dalam hal ini.
Berbicara
tentang peran guru, dan institusi pendidikan, tak pelak akhirnya kami juga
menyinggung soal bagaimana UNY sebagai kampus kependidikan akan mendidik dan
mengembangkan potensi dari calon-calon pendidiknya agar siap menghadapi era
pendidikan millennial. Beliau menuturkan, UNY termasuk kedalam salah satu
universitas kependidikan yang sudah siap akan hal ini. Dengan dibangunnya e-library,
seakan menjadi penanda bahwa UNY telah siap akan hal ini. Selain itu, beliau
juga memiliki beberapa plan yang akan di tempuh kedepannya yakni terkait pengembangan e-learning
agar proses belajar dapat dilakukan dimanapun. Akan tetapi, rencana tersebut
tidak akan sepenuhnya terpenuhi apabila masih banyak daerah-daerah di Indonesia
yang tingkat keterjangkauan internetnya masih sulit. Oleh karena itu, selain
dari pihak universitas sendiri peran pemerintah untuk membenahi hal ini juga
sangat dibutuhkan.
Sebagai
calon pendidik masa depan, rektor kekinian tersebut juga menyinggung soal
tenaga pengajar yang harus akrab dengan teknologi. Proses-proses pembelajaran
yang di lakukan harus sarat dengan teknologi, jangan sampai di zaman yang
modern ini proses pembelajaran masih dengan cara yang itu-itu saja. Kalau
begitu, siswa yang sejak lahir sudah bergelimang dengan kecanggihan teknologi
bisa-bisa akan bosan dan potensi mereka tidak dapat dikembangkan dengan baik.
Terlebih lagi menurut beliau, Indonesia dalam urusan teknologi cukup
tertinggal, sehingga untuk mengejar ketertinggalan tersebut kita perlu berjalan
dengan langkah seribu, yakni dengan terus berupaya menciptakan inovasi agar
proses pembelajaran dapat sesuai dengan era yang diinginkan saat ini, era
millennial era dimana sekolah sangat dimungkinkan hanya akan menjadi mitos di
kemudian hari karena teknologi dapat menggantikan ruang dan waktu. (RJG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar