“Majulah
Terus”
oleh : Dency
Bernadeta A
Dengar,
dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya
kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya
kepadamu cita-cita dipertaruhkan
Tak ada
sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera Kuasailah dirimu dengan sikap
optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya Lawanlah bebatuan terjal yang
mengusik di jalanan
Ingat,
Engkau adalah harapan, engkau adalah
Masa
depan ada di tanganmu
Harapan
terpendam ada di pundakmu
Majulah...
Majulah
terus....
“TERD(b)IDIK”
oleh : Zia
Khusunulabib Ahmad
Hari ini lini masa merilis zaman edan
Akibat instal berlebih iklan kebebasan
Upgrade kegilaan-kegilaan tak lagi terelakkan
Nilai norma hanya jadi aplikasi terpinggirkan
Ajar telah mereset buku, pena, dan aksara
Mendownload tuntutan atas nama koneksi dan kuota
Anak bangsa lupa notifikasi akan cita terdidik
Kini direvisi dalam pasrah diam terbidik
Alam tak mampu lagi mengisi daya
jadi guru
Murid disibukkan menghamba flatron sebagai ibu
Kidung ilmu merupa tape tua yang mati berdebu
Maka esok buku adalah benda haram untuk digugu
Maya menjelma nyata atas kehendak publik
Mengakar kekinian yang menginfeksi rubrik
Ajar budi ter-hidden di balik layar sosial
Massa jadi followers zaman tak bermental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar