Senin, 25 Juni 2018

Puisi


“Majulah Terus”

oleh : Dency Bernadeta A


Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini

Hanya kepadamu harapan ku sandangkan

Hanya kepadamu cita-cita dipertaruhkan

Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu

Bangkitlah melawan arus yang terus mendera Kuasailah dirimu dengan sikap optimis

Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan

Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah

masa depan

Masa depan ada di tanganmu

Harapan terpendam ada di pundakmu

Majulah...



Majulah terus....



“TERD(b)IDIK”

oleh : Zia Khusunulabib Ahmad


Hari ini lini masa merilis zaman edan

Akibat instal berlebih iklan kebebasan

Upgrade kegilaan-kegilaan tak lagi terelakkan

Nilai norma hanya jadi aplikasi terpinggirkan

Ajar telah mereset buku, pena, dan aksara

Mendownload tuntutan atas nama koneksi dan kuota

Anak bangsa lupa notifikasi akan cita terdidik

Kini direvisi dalam pasrah diam terbidik

Alam tak mampu lagi mengisi daya jadi guru 
Murid disibukkan menghamba flatron sebagai ibu

Kidung ilmu merupa tape tua yang mati berdebu

Maka esok buku adalah benda haram untuk digugu

Maya menjelma nyata atas kehendak publik

Mengakar kekinian yang menginfeksi rubrik

Ajar budi ter-hidden di balik layar sosial

Massa jadi followers zaman tak bermental

Tidak ada komentar:

Posting Komentar