Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang. Aku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu. Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi. Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati. Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta. Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu. Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini. *** Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing. Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah. Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
waaa... baguss.. bagguss... :D
BalasHapuskeereeen... banyak sekali nilai yg dipetik... semangat... :D
woke....
BalasHapustolong postingan ini dihapus....... maf cerita ini bukan untuk dipublikasikan disini....
BalasHapusfor : admin.
sdasfdsfewtgwehbtresthertewrw
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdfhghghthtfgdghjneysaertwtyreyhghgdhgdfsgfdgfdgfdszggggdgdfdfdfdfdfdf
BalasHapusPukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
Pukul 12.00 aku mulai sibuk dengan segala persiapan. Membawa pakaian ganti, bekal makanan, baju hangat, dan masih banyak lagi lainnya. Pukul 13.00 aku sampai di kampus, lebih tepatnya aku sudah berkumpul di sekretariat HIMA DILOGI. Disana juga sudah banyak teman-temanku yang datang.
BalasHapusAku akan ikut acara upgrading di di kaliurang. Tentunya juga bersama teman-temanku, yaitu mereka yang ikut dalam keanggotaan HIMA DILOGI. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, hari sabtu sampai hari minggu.
Segala persiapan telah dilakukan. Barang- barang yang akan dibawa juga telah disiapkan di sekertariat HIMA. Ada tolak angin, lilin, galon, kertas karton dan banyak lagi.
Beberapa jam kemudian aku beserta teman teman HIMA telah berada di dalam bis yang akan mengantar kami ke kaliurang. Awal keberangkatan yang masih diiringi wajah yang cerah dan semangat dari teman-teman. Kami berangkat dengan rasa penasaran dalam hati.
Apa yang akan terjadi disaat upgrading, dan seperti apakah kegiatannya? Hal itu menjadi pertanyaan yang terus menerus diulangi dalam hatiku. Jelas aku masih banyak bertanya karena ini akan menjadi pengalaman pertama di awal kakiku melangkah dalam keluarga HIMA dilogi. Bus terus melaju, lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan windi yang duduk di sebelahku mengiringi perjalananku melewati hiruk pikuk kota yogyakarta.
Di tengah perjalanan, kami sedikit terhambat. Macetnya jalan kaliurang membuat jadwal perjalanan kami menjadi lebih panjang. Entah apa penyebab mecetnya jalanan ini, namun hal ini menganggu perjalanan kami. Aku berharap semoga upgrading tidak akan meyebalkan seperti halnya yang aku rasakan saat itu.
Pemandangan pemukiman rumah dan gedung gedung tinggi, lambat laun mulai menghilang. Digantikan dengan pohon yang rindang dan puncak merapi yanng menjulang tinggi. Pemandangan yang sungguh menjadi obat untuk mata yang sudah lama tak melihat keindahan alam. Seperti lukisan Tuhan yang memang tiada tandingannya. Udara sejuk khas lereng pegunungan menyambut kami dengan ramah. Sambutan yang bagus dari tanah kaliurang yang sejuk, harapan baru bagiku, yaitu harapan up grading yang semoga dapat aku rasakan sesejuk udara disini.
***
Udara mulai menusuk tulang, dingin sekali. Cahaya bulan malam ini tak jua memberi kehangatan pada kami. Namun, dinginnya malam ini tak mebuat kami patah semangat untuk memprokalmirkan program kerja yang telah kami susun. Awal pelajaran yang aku terima dari kegiatan ini, membuatlah program sebanyak mungkin. Acara malam ini adalah presentasi dari tiap divisi untuk menyampaikan prokernya masing-masing.
Dari setiap presentasi, pasti ada kritikan atau saran yang membangun semangat kami untuk melaksankan kegiatan dengan baik. Karena banyaknya saran inilah, yang mebuatku berpikir, untuk membuat program sebanyak mungkin, karena semakin banyak program, akan semakin banyak kritik, dan semakin memberi cahaya terang kemana kita harus melangkah.
Proker dari tiap divisi sangat dahsyat kedengarannya. Teman-teman mempunyai pemikiran yang dahsyat untuk menentukan suatu acara yang sempurna. Namun aku tak dapat menyebutnya satu persatu karena banyaknya proker yang telah disampaikan, dan tak semua proker itu masuk dalam memoriku. Namun banyak atau sedikitnya proker dari kami, rencana itulah yang akan mewarnai perjalanan kami di HIMA DILOGI.
terimaksih bapak admin sudah menghapus postingan ini...
BalasHapus