Rabu, 25 Mei 2011

Lagi-Lagi Kantin Kejujuran

Spirit Sosiologi!
Salam Mediasi!
Masyarakat hidup dalam ruang yang sama dan bergerak di waktu yang serupa. Dinamika ini menciptakan sebuah fenomena yang saling terkait, karena hidup seperti jaring laba-laba yang memiliki hubungan.
Berangkat dari mata kuliah kewirausahaan,  kantin kejujuran menjadi trendmark mahasiswa dalam merintis sebuah kesuksesan. Bukan lagi label donat atau daftar harga yang menjadi perhatian,  melainkan status konsumen yang jujur.
Konsep kantin ini semakin menegaskan bahwa “kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimanapun”. Seperti yang dipajang oleh fakultas sebagai bentuk pendidikan karakter.
Namun menjadi pertanyaan jika banyak pedagang yang gulung tikar karena kehilangan uang.  Salahkah pelaku? Bukankah kesempatan itu memang tersedia.  Ataukah konsep kantin yang tidak tepat ruang? Atau pendidikan karakter yang gagal?
Mari ditelaah.

 download buletin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar