“ Mahasiswa
Sebagai Generasi Muda Akademisi Penggerak Roda Pendidikan yang Berkualitas dan
Berkarakter untuk Menuju Indonesia Sejahtera“
Indonesia yang telah berumur lebih
dari setengah abad ini menandai bahwa Indonesia mampu mempertahankan eksistensi
kemerdekaannya di kancah dunia. Hal tersebut tentu didukung oleh beberapa
komponen, baik dari sumber daya manusianya maupun aspek-aspek yang tidak
terlihat secara langsung pengaruhnya seperti arus teknologi yang pesat.
Derasnya arus informasi dan teknologi hingga meleburnya batas-batas dunia
mengakibatkan semua pihak tak terkecuali dapat mengakses berbagai hal mulai
dari bidang ekonomi, sosial budaya, politik, dan bidang-bidang lainnya. Salah
satu dampak yang kita rasakan sampai saat ini ialah semakin berkembangnya
modernisasi di semua kalangan, khususnya para generasi muda Indonesia.
Modernisasi memiliki dua dampak yang
mampu mengubah daya pikir dan mentalitas para generasi menjadi lebih maju,
kreatif, inovatif sekaligus melahirkan generasi pendiri dan pembangun bangsa
atau justru menjadikan generasi perusak NKRI. Namun, dampak nyata yang
dirasakan saat ini adalah banyaknya pembaharuan yang dilakukan oleh generasi
muda. Hal ini dibuktikan melalui
keterlibatan mahasiswa dimana mereka berperan sebagai pelajar sekaligus
penggerak negara. Oleh karenanya, partisipasi dan dukungan mahasiswa diharapkan
mampu memanfaatkan puncak dari bonus demografi pada tahun 2025 secara maksimal.
Pada dasarnya bonus demografi yang
berasal dari kata “ Demographic Dividend
” adalah keuntungan yang dapat dinikmati suatu negara sebagai akibat dari
besarnya proporsi penduduk usia produktif yakni antara umur 15-64 tahun. Kondisi
ini menggambarkan bahwa jumlah angkatan akan mengalami peningkatan secara tajam
baik dari segi kependudukan maupun peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan
nasional. Berdasarkan prediksi kondisi demografi pada tahun 2020-2030,
Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif sedangkan usia
tidak produktif sekitar 80 juta jiwa.
Melihat kondisi
tersebut tugas yang di emban oleh mahasiswa yang utama dan mampu untuk
dilaksanakan adalah belajar untuk menambah wawasan dan meningkatkan softskill.
Di era modern, kita dimudahkan dalam berbagai hal, tidak memiliki motor dapat
memesan Ojek Online, malas untuk pergi belanja hanya
perlu pesan di online shop,
komunikasi dapat dilakukan melalui media sosial, malas pergi makan tinggal
pesan Go Food, apalagi untuk mencari
ilmu kita sebagai mahasiswa dapat dengan mudah memperolehnya dengan cara browsing
bahkan mendownload buku secara online.
Contoh kecil
modernisasi yaitu dapat menjadi batu loncatan menuju mahasiswa melek akan
IPTEK. Mahasiswa yang memiliki kepekaan tinggi terhadap lingkungan dan
pemikirannya yang kritis sangat dibutuhkan masyarakat. Dalam mempersiapkan
bonus demografi 2025 diharapkan mahasiswa mampu menjadi motor penggerak
kemajuan dalam proses pembangunan. Mahasiswa
merupakan agen perubahan yang memiliki intelektual tinggi, penalaran dan
kepekaan kuat, serta tingkat kepedulian tinggi terhadap masyarakat.
Peran mahasiswa
tidak hanya dalam bidang akademik saja, namun juga berpikir untuk mengabdikan tenaga
dan ilmunya bagi masyarakat. Sudah menjadi keharusan mahasiswa turut memberi
dukungan dan ikut berpartisipasi dalam menyoroti segala kebijakan pemerintah
khususnya hal-hal yang berkaitan dengan masalah kependudukan dan kemiskinan di
Indonesia. Dalam kenyataannya banyak mahasiswa berpendidikan tinggi, aktivis
hebat, rela turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi dengan semangat membara,
dan menguasai teori-teori keilmuan. Akan tetapi sedikit dari mereka yang
mengerti akan konsep perubahan dan kebangkitan masyarakat.
Oleh karena itu,
kontribusi mahasiswa sangat diperlukan dalam membangun Indonesia. Indonesia
membutuhkan orang-orang yang memiliki kinerja tinggi, berpendidikan,
berkarakter, dan tentunya berkualitas bukan hanya kuantitas yang diunggulkan.
Mahasiswa harus mampu menjadi pelopor pergerakan dengan memberikan sumbangsih
dalam melakukan kontrol kebijakan pemerintah sekaligus berupaya memenuhi
kebutuhan akan perbaikan pendidikan nasional untuk mencapai Indonesia madani
melalui para generasi profetik.
Mahasiswa perlu
menjalankan dan memaksimalkan perannya
dalam meningkatkan kualitas diri. Pendidikan dan pembekalan skill
sangat diperlukan dalam membangun dan memajukan Indonesia sebagai negara yang
memiliki sumber daya berkualitas serta memiliki sikap kompetitif, dan mampu
mempertahankan potensi Indonesia yang akan menduduki bonus demografi. Mahasiswa
sebagai generasi akademisi memiliki posisi strategis menjadi bagian dari bonus
demografi. Mahasiswa juga perlu memaksimalkan potensi yang dimilikinya baik
dari segi intelektual maupun loyalitas diri untuk turut serta menjadi generasi
produktif Indonesia dimana tanggungjawab dan nasib Indonesia berada di pundak
generasi muda.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa segala perubahan, segala
bentuk IPTEK yang masuk ke Indonesia memiliki banyak manfaat jika kita mampu menggunakannya
dengan bijak. Arus modernisasi justru menjadikan generasi muda kaya akan
wawasan IPTEK sekaligus turut membentuk mereka menjadi generasi emas yang mampu
memanfaatkan segala peluang. NKRI membutuhkan generasi yang berkualitas,
berkarakter, dan berkepribadian Indonesia. Saat ini peran mahasiswa diharapkan mampu
menjadi generasi muda akademisi penggerak roda pendidikan untuk menuju
Indonesia sejahtera. ( Luthfi Nur ‘Aini )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar