DARAH
JUANG RANTAUAN
Nur Anisa Risqi Ramadhani
Hari demi hari telah dilewati
Yang tak lepas dari penuhnya ketulusan hati
Kini, esok dan kemudian nanti..
Akan kami buktikan hasil rantauan ini
Ayah.. Ibu..
Kini anakmu sedang berjuang diranah baru
Do'a serta ridho mu pasti kan kutunggu
Demi kelak, rezeki slalu tercurah padaku
Rindu...
Terkadang sering menghantui perasaan
Ditambah lika-liku dunia perantauan
Hanya satu kekuatan hati yang tertanamkan
Agar selalu syukur disetiap keadaan
Pagi siang senja hingga malampun menjadi saksi
Bersama pemberi ilmu yang senantiasa kami hormati
Dan dari sinilah kehidupan kami mulai berarti
Darah juang rantaun kami, mahasiswa pengabdi
Umpatan
Awal dan Akhir
Oleh : Ihda Agustio Devanda N. K.
Aku tidak tahu sekarang
kita bagaimana
Nahas dijalani sampai
sejauh ini
Jika aku memang tahu
akhir
Ini bukan kuasaku
menentukan takdir
Nuansa cinta yang
berbeda
Gundah antah berantah
Aku
tidak sakral seperti kitab
Alunan
makna pengahancur rasa
Gejolak
naik turun tak terhentikan
Luarku
riang dalamku usang
Pahit
seperti kopi yang tersisa ampas
Perhatian
kuberikan dengan suka
Kesakitan
kau berikan lewat laknat
JOGJA
Oleh Reza Zain Ananta
Selamat
datang kawanku
Di
ibu kota rindu
Di
pusat kota syahdu
Yang
kelak jadi candu
Tempat
kamu akan jatuh cinta
Dengan
sapa lemah lembut insannya
Senada
syahdu melodi kotanya
Benar
itu Yogyakarta
Jogja
bagiku adalah syahdu
Jogja
bagiku adalah candu
Jogja
bagiku adalah rindu
Yang
jelas Jogja itu kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar