Rabu, 09 Juni 2021

Seputar Dilogi: Kondisi Pembelajaran Saat Ini

Kondisi Pembelajaran Saat Ini 

(Bapak Grendi Hendrastomo, S.Sos, M.M. M.A.) 

Setelah pandemi berlangsung satu tahun lebih, pembelajaran masih tetap sama karena ketiadaan pilihan, yaitu dengan tetap menggunakan model pembelajaran daring. Walaupun demikian, terdapat perbedaan dalam penerimaan pembelajaran daring. Secara positif, masyarakat atau peserta didik telah terbiasa dengan pola pembelajaran daring yang dikembangkan, guru serta dosen pun mulai familiar dan terbiasa dengan pembelajaran daring yang dibuktikan dengan adanya ragam cara penyampaian baik secara sinkron atau asinkron. Sedangkan sisi negatifnya terdapat kerinduan pada pembelajaran luring. Peserta didik sudah mulai bosan karena terus menerus belajar secara daring. Di samping itu, kondisi jaringan internet dan peralatan yang terbatas tetap saja menjadi kendala. Pada tingkat pendidikan tinggi (SMA/PT), pembelajaran daring dapat dikatakan minim permasalahan karena pola pembelajaran mandiri sudah dapat diterapkan, tetapi di tingkat bawah masih terdapat kesulitan karena kebutuhan pendampingan tidak dapat dilakukan secara optimal oleh guru dan orang tua.

Karena ketiadaan pilihan, (kecuali luring terbatas) maka pembelajaran daring selama pandemi masih menjadi pilihan utama. Pelajar perlu menyikapi kondisi tersebut dengan berupaya menumbuhkan kesadaran untuk belajar secara mandiri sesuai dengan tuntunan dalam proses pembelajaran daring yang telah ditetapkan. Orang tua perlu menyikapi dengan memberikan lingkungan belajar yang kondusif serta memberikan support dan motivasi sekaligus melakukan proses pendampingan. Memberikan support diperlukan untuk mencegah learning loss dan hilangnya motivasi belajar pada anak. Hanya saja hal tersebut tidak mudah karena orang tua juga dituntut untuk bekerja sehingga pendampingan yang dilakukan pun akan kurang optimal. Bahkan terkadang orang tua juga kesulitan untuk membantu anak karena pengetahuan yang dimiliki terbatas. Kondisi ini dapat disikapi dengan kebijakan pemerintah untuk memetakan permasalahan yang ada sekaligus mendorong solusi yang dimunculkan dari lingkungan sekitar. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan komunitas yang ada untuk membantu siswa dalam belajar, membuat kebijakan di tingkat mikro melalui penyediaan jaringan sekaligus membuat kebijakan yang dikhususkan bagi mahasiswa atau siswa SMA untuk dapat turut membantu adik-adiknya di tingkatan pendidikan yang lebih rendah.

Kebijakan bantuan kuota tetap bisa dipertahankan dengan catatan tidak perlu adanya pembatasan dalam pemakaiannya, mengingat pembelajaran daring semakin variatif dalam hal penggunaan platformnya. Kemudian juga perlu adanya pemetaan kebutuhan. Tidak semua kemudian mendapatkan kuota, tergantung kondisi daerah setiap peserta didik. Memanfaatkan dinas-dinas untuk melakukan pemetaan dan memberikan kewanangan kebijakan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi daerah. Langkah lainnya untuk mengatasi permasalahan jangkauan materi karena adanya kendala jaringan yaitu dengan mendorong guru mengembangkan modul yang bisa dimanfaatkan secara daring, tetapi juga bisa membantu siswa apabila terkendala sinyal (bisa dicetak dan diberikan ke siswa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar