Tahun penuh warna.
Telah banyak beredar berita-berita dan isu-isu yang tidak pasti kebenarannya
atau biasa kita sebut dengan hoax. Anehnya banyak juga orang yang
terfitnah dan terpengaruh dengan berita-berita atau isu-isu tersebut hingga pecahlah
sudah persatuan bangsa ini. Mengapa selalu saja terjadi yang demikian? Apa
sebenarnya yang diinginkan? Dan mengapa kita sebagai mahasiswa selalu saja
ikut-ikutan? Padahal sejatinya kita hanyalah orang awam yang masih butuh banyak
belajar. Sekarang yang kita tahu hanyalah kulitnya saja, bagian luarnya saja,
hanya berdasarkan kata orang ini dan itu serta media-media yang tidak diketahui
kebenarannya.
Saya banyak mendengar bahwa
sebenarnya yang mereka inginkan adalah sosok pemimpin yang baik, jujur, adil,
menepati janji dan lainnya. Jika pemimpin salah sedikit demo, salah lagi demo
lagi, janji tidak terlaksana juga demo lagi. Seakan-akan pemimpin yang mereka
inginkan itu adalah sosok yang sempurna dan tidak bisa bersalah. Hei bro and
sist, bangun-bangun jangan kebanyakan mimpi, ngaca dulu deh. Pemimpin kita
itu juga manusia bro, kita tahu hakikatnya manusia itu pasti tidak
terlepas dari yang namanya kesalahan noh!.
Hentikanlah keluhan kita terhadap pemimpin
kita! Sudahkan kita menjadi warga negara yang baik? Suatu perumpamaan yang
sudah tidak lagi asing di telinga kita “Tidaklah segerombolan tikus
melainkan akan dipimpin oleh seekor tikus dan tidaklah segerompolan singa
melainkan akan dipimpin oleh seekor singa pula”. Maknanya jika pemimpin
kita tidak sesuai dengan yang kita inginkan maka lihatlah diri kita sebagai
rakyat, bukankah seorang pemimpin itu muncul dari kalangan rakyat? Maka jadilah
rakyat yang baik, rakyat yang senantiasa mematuhi apa yang sudah menjadi aturan
dari pemerintah. Tinggalkan demo karena sungguh aksi demo merupakan aksi yang
sangat buruk, merusak citra pemerintahan, membuat hilangnya kepercayaan rakyat
kepada pemerintah. Jika kepercayaan rakyat kepada pemerintahan sudah hilang,
maka bagaimana mungkin keinginkan yang hendak diwujudkan oleh pemerintah yang
itu juga keinginan rakyat bisa tercapai?
Rabu, 17 April 2019 adalah puncak
dari pesta demokrasi bagi bangsa kita. Setiap orang memiliki hak untuk memilih,
apabila ada yang tidak menggunakan haknya untuk memilih atau golput maka itu juga
merupakan hak orang tersebut, jangan sampai ada perpecahan dalam hal ini.
Peristiwa yang terjadi saat ini yaitu ada orang yang menggunakan hak pilihnya
namun orang tersebut juga mencela orang yang tidak menggunakan hak pilihnya
dengan alasan bahwa yang tidak memilih berati tidak berpartisipasi aktif dalam
membangun bangsa menjadi lebih baik.
Berpartisipasi aktif dalam
membangun bangsa tidak hanya sekadar kita ikut mencoblos calon pemimpin pada
pesta demokrasi esok. Siapapun yang terpilih maka itulah yang terbaik, tugas
kita hanyalah taat kepada pemerintah dan berusaha memperbaiki diri sendiri
untuk kedepannya benar-benar menjadi generasi penerus yang berguna bagi bangsa.
Maka inilah partisipasi aktif yang sesungguhnya meskipun hasilnya belum dapat
diraih secara langsung.
Untukmu para mahasiswa, ketika
pemerintahan periode baru sudah terlaksana jangan sibukkan diri kita dengan
mengurus isu-isu yang sejatinya tidak kita ketahui secara benar. Jangan pula
sibukkan diri kita dengan aksi-aksi yang sebenarnya itu tidak perlu dilakukan.
Bangsa ini tidak memerlukan calon generasi penerus seperti itu, pandai aksi
tapi kuliahnya nol, sering tidak masuk, presensi menitip temannya, mengumpulkan
tugas telat, ujian menyontek dan banyak lagi. Ingatlah! Apa tujuan kita sekarang
duduk dibangku universitas? Ingatlah pula perjuangan orang tua kita untuk
membayar biaya kuliah yang begitu mahalnya namun kita justru menyia-nyiakannya
untuk hal-hal yang tidak bisa membuat orang tua bangga bahkan membuat mereka
resah. Sungguh merugi! Lebih baik tidak perlu kuliah jika demikian halnya.
Mari kita berusaha untuk
memperbaiki pribadi kita masing-masing, pelajari ilmu agama yang kita miliki
dan amalkan, supaya kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Buatlah orang
tua kita bangga dengan prestasi-prestasi kita. Buktikan bahwa kita bukanlah
mahasiswa yang suka beraksi namun nol prestasi. Kita bukan pemberontak, kita
adalah mahasiswa yang siap menjadi garda terdepan dalam menyukseskan dan
mendukung program-program kemajuan bangsa yang dibuat pemerintah dengan
prestasi yang kita miliki. Saya yakin kita pasti bisa! Karena kita adalah
generasi penerus harapan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar