Minggu, 21 April 2019

Awas Pecah!

                                                             Oleh: Nurhadi Mursidin P

Tahun penuh warna. Telah banyak beredar berita-berita dan isu-isu yang tidak pasti kebenarannya atau biasa kita sebut dengan hoax. Anehnya banyak juga orang yang terfitnah dan terpengaruh dengan berita-berita atau isu-isu tersebut hingga pecahlah sudah persatuan bangsa ini. Mengapa selalu saja terjadi yang demikian? Apa sebenarnya yang diinginkan? Dan mengapa kita sebagai mahasiswa selalu saja ikut-ikutan? Padahal sejatinya kita hanyalah orang awam yang masih butuh banyak belajar. Sekarang yang kita tahu hanyalah kulitnya saja, bagian luarnya saja, hanya berdasarkan kata orang ini dan itu serta media-media yang tidak diketahui kebenarannya.
Saya banyak mendengar bahwa sebenarnya yang mereka inginkan adalah sosok pemimpin yang baik, jujur, adil, menepati janji dan lainnya. Jika pemimpin salah sedikit demo, salah lagi demo lagi, janji tidak terlaksana juga demo lagi. Seakan-akan pemimpin yang mereka inginkan itu adalah sosok yang sempurna dan tidak bisa bersalah. Hei bro and sist, bangun-bangun jangan kebanyakan mimpi, ngaca dulu deh. Pemimpin kita itu juga manusia bro, kita tahu hakikatnya manusia itu pasti tidak terlepas dari yang namanya kesalahan noh!.
 Hentikanlah keluhan kita terhadap pemimpin kita! Sudahkan kita menjadi warga negara yang baik? Suatu perumpamaan yang sudah tidak lagi asing di telinga kita “Tidaklah segerombolan tikus melainkan akan dipimpin oleh seekor tikus dan tidaklah segerompolan singa melainkan akan dipimpin oleh seekor singa pula”. Maknanya jika pemimpin kita tidak sesuai dengan yang kita inginkan maka lihatlah diri kita sebagai rakyat, bukankah seorang pemimpin itu muncul dari kalangan rakyat? Maka jadilah rakyat yang baik, rakyat yang senantiasa mematuhi apa yang sudah menjadi aturan dari pemerintah. Tinggalkan demo karena sungguh aksi demo merupakan aksi yang sangat buruk, merusak citra pemerintahan, membuat hilangnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Jika kepercayaan rakyat kepada pemerintahan sudah hilang, maka bagaimana mungkin keinginkan yang hendak diwujudkan oleh pemerintah yang itu juga keinginan rakyat bisa tercapai?
Rabu, 17 April 2019 adalah puncak dari pesta demokrasi bagi bangsa kita. Setiap orang memiliki hak untuk memilih, apabila ada yang tidak menggunakan haknya untuk memilih atau golput maka itu juga merupakan hak orang tersebut, jangan sampai ada perpecahan dalam hal ini. Peristiwa yang terjadi saat ini yaitu ada orang yang menggunakan hak pilihnya namun orang tersebut juga mencela orang yang tidak menggunakan hak pilihnya dengan alasan bahwa yang tidak memilih berati tidak berpartisipasi aktif dalam membangun bangsa menjadi lebih baik.
Berpartisipasi aktif dalam membangun bangsa tidak hanya sekadar kita ikut mencoblos calon pemimpin pada pesta demokrasi esok. Siapapun yang terpilih maka itulah yang terbaik, tugas kita hanyalah taat kepada pemerintah dan berusaha memperbaiki diri sendiri untuk kedepannya benar-benar menjadi generasi penerus yang berguna bagi bangsa. Maka inilah partisipasi aktif yang sesungguhnya meskipun hasilnya belum dapat diraih secara langsung.
Untukmu para mahasiswa, ketika pemerintahan periode baru sudah terlaksana jangan sibukkan diri kita dengan mengurus isu-isu yang sejatinya tidak kita ketahui secara benar. Jangan pula sibukkan diri kita dengan aksi-aksi yang sebenarnya itu tidak perlu dilakukan. Bangsa ini tidak memerlukan calon generasi penerus seperti itu, pandai aksi tapi kuliahnya nol, sering tidak masuk, presensi menitip temannya, mengumpulkan tugas telat, ujian menyontek dan banyak lagi. Ingatlah! Apa tujuan kita sekarang duduk dibangku universitas? Ingatlah pula perjuangan orang tua kita untuk membayar biaya kuliah yang begitu mahalnya namun kita justru menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak bisa membuat orang tua bangga bahkan membuat mereka resah. Sungguh merugi! Lebih baik tidak perlu kuliah jika demikian halnya.
Mari kita berusaha untuk memperbaiki pribadi kita masing-masing, pelajari ilmu agama yang kita miliki dan amalkan, supaya kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Buatlah orang tua kita bangga dengan prestasi-prestasi kita. Buktikan bahwa kita bukanlah mahasiswa yang suka beraksi namun nol prestasi. Kita bukan pemberontak, kita adalah mahasiswa yang siap menjadi garda terdepan dalam menyukseskan dan mendukung program-program kemajuan bangsa yang dibuat pemerintah dengan prestasi yang kita miliki. Saya yakin kita pasti bisa! Karena kita adalah generasi penerus harapan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar